Mesin sepeda motor harus dirawat dengan baik, atau mesin aus dan kendaraan tidak bisa digunakan. Oleh karena itu, si pemilik harus mengetahui penyebab mesin kendaraan cepat rusak, supaya kegiatan perawatannya jauh lebih mudah.
Untuk itu, artikel berikut ini akan menjelaskan tentang penyebab-penyebab mesin kendaraan aus, sehingga kendaraan tidak bisa digunakan untuk bepergian. Jadi, silakan kamu simak ini penyebab yang dimaksud:
1. Kendaraan Dipakai saat Mesin Dingin
Penyebab mesin kendaraan cepat rusak yang pertama adalah kendaraan dipakai ketika mesin masih dingin. Misal, pengguna mengendarai sepeda motor di pagi hari tanpa dilakukan penghangatan terlebih dahulu. Aktivitas ini yang berpotensi membuat mesin cepat ambrol.
Usahakan, mesin harus dihangatkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Caranya, hidupkan mesin barang beberapa menit, atau paling tidak sampai suhu mesin mulai meningkat. Setelah itu, mesin dimatikan dan beberapa saat kemudian kendaraan sudah bisa digunakan.
Durasi waktu menghangatkan kendaraan tidak perlu lama-lama. Waktu yang normal adalah 10 menit dan lebih dari durasi tersebut, maka panas kendaraan sudah cukup tinggi, sehingga si pemilik harus menunggu mesin sedikit dingin dulu untuk bisa mengendarai kendaraan.
2. Oli Sering Tekor
Pengguna harus selalu memeriksa oli kendaraan untuk menghindari terjadinya tekor. Jika oli tekor tentu mesin akan cepat aus, karena tidak ada pelumas yang melumeri mesin. Yang ada, gesekan antar komponen akan memicu karat dan pelepasan komponen yang juga berpotensi membuat mesin mati di tengah jalan.
Oli sendiri merupakan komponen penting kendaraan selain bahan bakar bensin. Bahkan, pelumas inilah yang memiliki peran terpenting untuk menjaga mesin agar terus awet. Jadi, pengguna jangan menunggu lampu indikator oli menyala untuk mengisi oli. Lakukan pengisian oli dengan teratur minimal 3 bulan sekali untuk jarak tempuh yang jauh.
Kendaraan yang ditempuh untuk jarak standar, maka waktu pengisian oli bisa memilih yang lebih lama. Umumnya, untuk jarak ini, pengguna bisa mengisi oli setiap enam bulan sekali. Lebih dari waktu tersebut, oli di dalam mesin sudah encer dan sudah tidak bagus untuk kesehatan mesin kendaraan.
3. Kendaraan Jarang Digunakan
Kalau ingin mesin kendaraan awet, usahakan kendaraan harus digunakan minimal satu hari satu kali sekalipun hanya untuk jarak pendek.
Sebab, kalau kendaraan dibiarkan teronggok di rumah selama berbulan-bulan apalagi sampai tahunan, tentu mesin juga bakalan rusak. Sebab, listrik di dalamnya tidak akan berjalan, sehingga mesin mengalami korosi sangat mungkin terjadi.
Jika pun kendaraan tidak ingin digunakan, maka paling tidak hangatkan saja di setiap pagi hari. Kegiatan ini juga sama dengan kendaraan digunakan yang artinya mesin mengalami kerusakan sangat kecil. Maka dari itu, penghangatan semacam ini harus menjadi kebiasaan semua orang yang memiliki kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kendaraan juga harus terus dibersihkan sekalipun jarang dipakai. Sebab, kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh pengguna adalah membersihkan saat kendaraan dipakai tetapi membiarkannya berdebu saat diparkir di rumah. Nah, debu-debu inilah yang juga membuat proses pembakaran di dalam mesin menjadi terhambat.
4. Kendaraan Sering Gonta Ganti Pengendara
Kendaraan yang sering dipakai orang lain juga menjadi penyebab mesinnya cepat aus. Sebab, kita tidak pernah mengetahui bagaimana cara si pengendara melajukan kendaraan, apakah secara halus atau jangan-jangan justru mengendarai kendaraan dengan sembarangan.
Oleh sebab itu, pemilik kendaraan harus ekstra hati-hati ketika meminjamkan kendaraan kepada orang lain. Kewaspadaan ini tidak serta merta demi keamanan saja, tetapi juga demi kesehatan dari mesin kendaraan itu sendiri. Jika memang si peminjam bisa mengendarai kendaraan dengan baik, maka tidak mengapa jika kendaraan dipinjamkan.
Pemilik kendaraan harus memiliki kesadaran diri kalau kendaraan adalah aset berharga, yang harus terus dijaga dan dirawat dengan baik. Apalagi, jika sepeda motor atau mobil tersebut adalah “kaki” kita yang selalu membawa diri kemanapun baik untuk bekerja maupun menjemput anak ke sekolah. Jika kendaraan rusak, tentu kita sendiri yang akan kerepotan.
5. Menggunakan Oli yang Tidak Berkualitas
Oli merupakan bagian terpenting dari kesehatan sepeda motor. Artinya, jika olinya salah, tentu mesin kendaraan juga bakal mendapatkan imbasnya seperti aus dan mati bekerja. Maka dari itu, si pemilik harus memilih oli yang benar-benar berkualitas dan sesuai dengan tipe kendaraan yang digunakan.
Tidak ada salahnya, pengguna berkonsultasi terlebih dahulu kepada yang lebih ahli untuk mengetahui oli seperti apa yang tepat untuk kendaraannya. Bisa juga, si pemilik kendaraan langsung membeli oli di dealer yang menjadi tempat kendaraan tersebut dibeli atau diturunkan.
Sekadar saran, harga mahal tidak menjamin kalau oli tersebut berkualitas. Terkadang, oli tersebut hanya harganya yang tinggi, tetapi dari segi tipe memang tidak cocok untuk kendaraan. Nah, kalau pemilik tetap memaksa untuk menggunakannya tentu mesin kendaraan akan cepat aus bahkan rusak.
6. Memakai Suku Cadang Imitasi
Suku cadang kendaraan atau onderdil yang imitasi alias palsu memang harganya lebih murah daripada yang asli. Namun, perangkat ini sangat riskan jika digunakan karena justru tidak membuat mesin membaik, malahan bisa membuat mesin cepat rusak. Apalagi kalau kerusakan tersebut terjadi justru saat kendaraan sedang digunakan.
Maka dari itu, onderdil yang tepat adalah onderdil yang asli yang memang sesuai dengan tipe kendaraan. Harganya memang mahal, tetapi tentu sebanding daripada pengguna harus bolak balik ke bengkel akibat onderdil yang tidak pernah cocok. Toh, nominal yang dikeluarkan akhirnya tetap besar cuma si pemilik kendaraan tidak menyadarinya.
Itulah beberapa penyebab mesin kendaraan cepat rusak yang perlu diketahui oleh seluruh pemilik kendaraan. Nah, kalau mesin kendaraan ingin tetap awet, tentu kamu harus memperhatikan penyebab-penyebab ini dan sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Discussion about this post