Sejatinya kita tidak boleh berprasangka negatif kepada orang lain. Cuma ada beberapa kriteria tertentu yang menandakan kalau kita sedang ingin dijahati oleh orang lain tanpa terkecuali oleh rekan kerja. Nah, ciri-ciri rekan kerja berniat buruk semacam ini tetap harus diketahui oleh semua orang termasuk Anda.
Sekalipun demikian, artikel ini ditulis tidak untuk mencurigai orang lain namun sekadar demi pengetahuan saja. Paling tidak dengannya, Anda memiliki kewaspadaan di awal manakala ada rekan kerja yang memang sesuai dengan kriteria-kriteria tersebut. Nah di bawah ini terdapat kriteria yang dimaksud:
1. Melakukan Sabotase Pekerjaan
Anda pernah mengalami kehilangan file kerja yang cukup penting dari komputer? Maka berhati-hatilah. Mungkin saja ada orang yang tidak suka dengan Anda sedang melakukan sabotase pekerjaan. Sedangkan tujuannya ialah supaya Anda mendapatkan teguran dari atasan hingga pemecatan yang akan membuat si pelaku merasa senang.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa atasan biasanya menginstruksikan bawahannya untuk memasang password di komputer masing-masing. Karena dikhawatirkan ada beberapa karyawan yang sedang berkonflik, sehingga menjurus pada tindakan sabotase yang bisa merugikan pihak perusahaan.
2. Menegur dengan Kasar Tanpa Alasan Jelas
Di dalam sebuah lembaga tentunya ada sistem manajemen yang sedang dijalankan. Salah satunya pengaturan bidang kerja yang tertuang di dalam struktur kepegawaian atau birokrasi. Nah, lumrahnya orang yang berhak menegur karyawan tentunya dia yang memiliki jabatan di atasnya. Bukan justru jabatan yang setara apalagi yang berada di bawahnya.
Nah, jika ada rekan kerja yang posisinya di kantor sejajar lalu melakukan teguran yang kasar, maka bisa dipastikan ada sesuatu di dalam hatinya yang kurang baik. Anda harus melakukan klarifikasi atas masalah tersebut. Namun caranya harus bijak serta menggunakan kata-kata yang sekiranya tidak akan menimbulkan ketersinggungan.
3. Muncul Gosip Tidak Benar
Gosip adalah kabar yang beredar begitu saja tanpa diketahui siapa penyampai pertama. Nah, jika merasa tidak menceritakan kepada siapapun tentang diri Anda, maka bisa dipastikan ada seseorang yang membocorkannya demi untuk melahirkan preseden buruk di dalam perusahaan atau kantor. Pastinya tujuan utamanya adalah untuk memojokkan Anda.
Jika ini benar-benar terjadi, Anda harus tampil di depan untuk melakukan klarifikasi kalau apa yang digosipkan sejatinya tidak benar. Di sisi lain, Anda tidak boleh mencari tahu siapa yang telah menyebarkan gosip pertama kali apalagi kalau tujuannya untuk melabrak orang tersebut. Karena yang terpenting ialah, Anda melakukan klarifikasi demi pemulihan nama baik saja.
4. Privasi Dibuka di Depan Publik
Pernahkah Anda mengalami kasus penyebaran privasi oleh rekan kerja Anda sendiri? Semoga ini tidak pernah terjadi. Dan kalau memang terjadi, tentu Anda akan kecewa karena merasa dikhianati oleh rekan kerja yang sudah kadung dipercaya. Nah, di sisi lain, Anda harus mewaspadai si bersangkutan karena pasti di dalam hatinya ada niat yang buruk.
Oleh karena alasan di atas, maka Anda tidak boleh terlalu percaya kepada orang lain sampai berani menceritakan hal yang privasi kepada dirinya. Lihat-lihat dulu kalau ingin curhat dan pastikan orang yang Anda ajak berbicara memang bisa dipercaya. Jika tidak, lebih baik Anda memilih diam saja daripada terjadi konflik yang besar.
5. Melapor Atasan Tanpa Klarifikasi
Ada banyak kasus pertengkaran antar karyawan akibat salah satu pihak melaporkan pihak lain ke atasan, tanpa melalui proses klarifikasi. Biasanya, kasus ini terjadi karena salah satu pihak memang memupuk rasa benci kepada pihak yang lain. Akhirnya sekali ada kesalahan maka pelaporan pun disampaikan.
Jika terjadi kasus seperti ini, Anda jangan sampai meladeni perilaku buruk dari rekan kerja. Tetapi sampaikan yang benar kepada atasan kalau Anda tidak melakukan kesalahan tersebut atau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah itu, silakan mulai menjaga jarak dengannya tetapi tidak memusuhinya.
6. Mengungkit Kelemahan kepada Orang Lain
Jika sekali waktu Anda menjumpai rekan kerja sedang membicarakan kelemahan Anda di depan karyawan yang lain, maka sabar saja. Namun setelah itu silakan lakukan klarifikasi kalau apa yang disampaikan itu tidak benar. Jangan lupa juga untuk menyampaikan kalau membicarakan keburukan orang lain dosanya sangat besar.
Nah, jika membaca dari orang yang telah menjelekkan Anda, maka sejatinya ada niat buruk dari orang tersebut. Paling tidak tujuan gibah tersebut adalah biar Anda merasa malu dan rasa malu itulah yang akan membuatnya senang dan gembira. Untuk itu, hal-hal yang sekiranya akan merugikan diri sendiri lebih baik disimpan saja daripada menjadi konsumsi publik.
7. Enggan Diajak Bekerjasama
Yang namanya pegawai atau karyawan pastinya dituntut untuk bisa bekerjasama dengan kompak. Namun, jika ada individu yang tidak mau melakukannya berarti orang tersebut memang antipati dengan Anda. Nah, daripada menjadi gangguan atas kelancaran pekerjaan lebih baik laporkan kepada atasan supaya diganti dengan rekan kerja yang lain.
Kalau untuk kasus ini, Anda memang tidak boleh berdiam diri saja. Si bersangkutan harus mendapatkan tindakan tegas dari atasan karena sudah melanggar integritas sebagai karyawan. Dan ini bukan lagi area Anda melainkan sudah menjadi bagian dari atasan atau pimpinan. Jadi, Anda harus bisa memilah mana masalah yang terkait dengan personal dan mana yang terkait dengan kepentingan perusahan.
Ingat, kriteria rekan kerja berniat buruk yang sudah dijelaskan di atas tidak boleh dijadikan dasar Anda untuk melakukan tindakan posesif kepada orang lain. Apalagi sampai menjadikan alasan Anda untuk mencurigai seluruh rekan kerja di dalam satu perusahaan. Mari jadikan ini sebagai pengetahuan saja dan jika kriterianya mulai terlihat, maka Anda bisa melakukan tindakan pencegahan sejak dini.
Discussion about this post